Friday, April 1, 2011

My Mom's Poem

Bulan yang kemerahan tersenyum pucat diujung ranting bambu.."langit suram sempurnakan kesunyian malam.. "memang ada rindu disini"karna itu aku terisak,yang tak mampu menahan hembusan angin kerinduan yang menusuk hatiku...^

Lirik Lagu Ost.Boys Before Flower - Love You

jakku iksokhan hyanggi naneyo
kudael seu-chyeo-deon barami
chi-geum nae-gyoteul china-kanabwayo
naye gaseumoge

kudaemaneul bichuneun haessarin-gabwayo
apeun sangcheo-kkaji kamssa-cheuneun-golyo
Love You kudael-tto-ollimyeo ije
tashi kkong nuneul kam-jyeo

saranghae kudae tunun chae-ul su itda-myeon
saranghae kudae naege useum bo-yeojundamyeon
cheogi byeolbinma-cheodo modu ga-jeyoda jultende
saranghae ireon nae-mam cho-nhal su itdamyeon

saranghae kudae keu-mman kareu-chyeo chunda-myeon
na modu talmagalkkeyo
Love You Love You Love You yongwonhi

kudae ttara-seo kodgo-isseoyo
cheo-gi talbit dweye sumo
kuri nunchi obseumyeon
ottokhaeyo

birado naerige
kureumege tto hanbeon butakhalkkayo
chojeun gudae ma-eum ana chulsu itke
Love You kudael-tto-ollimyeo ije
tashi kkong nuneul kam-jyeo

saranghae kudae tunun chae-ul su itda-myeon
saranghae kudae naege useum bo-yeojundamyeon
cheogi byeolbinma-cheodo modu ga-jeyoda jultende
saranghae ireon nae-mam cho-nhal su itdamyeon

saranghae kudae keu-mman kareu-chyeo chunda-myeon
na modu talmagal-kkeyo
Love You Love You Love You kudaeyo




Lirik Lagu Ost.Boys Before Flower - Starlight Tears

Saehayan byeolbichi nunmureul gamsaya
(cahaya bintang mengelilingi air mataku)
Ddaddeuthan barame nunmuri naeryeoyo
(air mataku bercucuran melawan hembusan angin)
Geudae neugginayo
(dapatkah kau merasakanny?)
Joyonghi soksakineun geudaereul hyanghan I ddeolrimeul
(kesunyian bergetar untukkmu)
Hayan jongiwee geudael geuryeoyo
(aku melukismi di kertas putih)
Ddaddeuthan misoga nal anajoneyo
(kehangatan senyummu membalut hatiku)
Ige sarangingayo
(apakah ini cinta?)
Du nuneul gama bwado geudaeman boineun geolyo
(aku bisa melihatmu sekalipun mataku tertutup)
I’ll be waiting for you geu dael gidarilgeyo
(I’ll be waiting for you, aku akan selalu menunggumu)
Deo isang apeun nunmul boiji aneulraeyo
(aku tak akan memperlihatkan air mataku lagi)
You let me know geojitmal gateun sarang
(You let me know, cinta ini salah)
Nochi aneul guh ehyo balo geudeh ni ggayo
(tapi aku tak akan melepaskannya, karena itu kau)
Geudaewaye gieok sokeul geotgo isseoyo
(aku berjalan dalam kenangan kita)
Gaseumsok gadeukhi nunmuri goyeoyo
(air mata tumpah di hatiku)
Na eoddeotge hajyo
(apa yang harus kulakukan?)
Ggumsokeseodojocha geudaereul geuriweohaeyo
(kau selalu muncul di setiap mimpiku)
I’ll be waiting for you geu dael gidarilgeyo
(I’ll be waiting for you, aku akan selalu menunggumu)
Deo isang apeun nunmul boiji aneulraeyo
(aku tak akan memperlihatkan air mataku lagi)
You let me know geojitmal gateun sarang
(You let me know, cinta ini salah)
Nochi aneul guh ehyo balo geudeh ni ggayo
(tapi aku tak akan melepaskannya, karena itu kau)
Nal barabwa jweoyo jeogi jeo byeoldeulcheoreom
(lihatlah aku seperti bintang di langit)
Naemamui geudaega dweeojul su eobnayo
(tak bisakah kau menjadi satu-satunya cinta di hatiku)
I’ll be waiting for you geu dael gidarilgeyo
(I’ll be waiting for you, aku akan selalu menunggumu)
Deo isang apeun nunmul boiji aneulraeyo
(aku tak akan memperlihatkan air mataku lagi)
You let me know geojitmal gateun sarang
(You let me know, cinta ini salah)
Nochi aneul guh ehyo balo geudeh ni ggayo
(tapi aku tak akan melepaskannya, karena itu kau)


10 Jam Tangan Paling Sulit Dibaca

1. Equalizer High Frequency 2


High Frekuensi 2, jam ini menggunakan tema Equalizer. agan harus cepat untuk membaca waktu: layar mendorong sampai baris atas lampu, yang kemudian mengapung kembali seperti grafik equalizer untuk menunjukkan waktu hanya 5 detik.
Secara teknis, High Frequency 2 sebenarnya cukup canggih menonton: ini adalah LCD maju yang hanya menggunakan 1 lampu LED untuk menonton keseluruhan, sehingga konsumsi daya yang sangat rendah.

2. e35 JLr7

lihatlah dengan teliti, dan agan apa yang terjadi dengan jam ini.
dibuat oleh Eri & Eiichi atau e35, yang dinamakan JLr7 (hanya melihat pada baris atas dari jam.

Bila agan ingin menemukan waktu sekarang, cukup tekan tombol untuk menonton grid takik berbentuk L yang nyala. Jam, menit, dan detik dikodekan dalam pola geometris.

Dua baris pertama yang nyala, terdiri dari 12 lampu, di gunakan untuk menentukan "jam". Baris nyala ketiga berikutnya menentukan kelipatan 15 menit, dan 14 menit, baris nyala berikutnya 1 menit masing-masing. Yang 3 terakhir adalah detik (temuin dg cepat gan!) 

Berikut cara untuk membaca waktu dengan e35 JLr7:



3. Oberon


Jam ini sangat bergaya! Jam tangan Oberon menggunakan cincin konsentris untuk memberitahu waktu. Setiap LED di luar ring menunjukkan 1 jam. LED pada dering kedua adalah 1 menit masing-masing, dan mereka pada dering (atau ketiga) dalam, 10 menit masing-masing.

Untungnya, LED diposisikan persis seperti angka pada muka arloji biasa, sehingga benar-benar sangat mudah untuk memberitahu waktu.

4. e35 Geomesh



Mari kita baca jam ini gan: melihat waktu dengan e35 di mana agan harus menghitung lampu vertikal untuk mengetahui jam dan lampu horizontal untuk menit (baik 5 menit atau 1 kenaikan menit, tergantung di mana lampu ).

Berikut caranya:


Ada 9 horisontal (hijau) menyala, jadi 9:00. Lampu 5 x 5 menit setiap + 4 lampu x 1 menit setiap = 29. jadi waktunya adalah 9:29.


5. Eleeno Kion Elite

Jika agan melihat lebih dekat, agan akan nemuin bahwa hanya ini satu2 jam tangan yang menunjukkan waktu menit.
Jadi bagaimana kita mengetahui jam? Ternyata, itu lcara melihatnya: pola akan "menunjukkan" jam berapa saat ini (07:50 pada gambar di atas).

6. Tokyoflash 1000100101
Jika ini mungkin hampir sama dengan jam di film Sci-Fi dari 1960 tentang masa depan. Selain keren (LED berkedip dengan banyak warna!), jam ini akan membuat agan belajar matematika.

Setiap kali agan ingin mencari tahu jam berapa sekarang, agan harus melakukan aritmatika mental: LED pertama adalah 10 jam, maka 9 berikutnya adalah 1 jam masing-masing. Selanjutnya 5 adalah 10 menit, maka yang ke 9 adalah 1 menit terakhir.

Jadi, 11:35 adalah 1000 +100 +30 +5. Dan jangan mengatakan bahwa agan ga akan menggunakan matematika dalam kehidupan nyata!hehehe



7. Radioactive Active Reactor



Sekarang, Anda sudah harus mengambil pola: jam tangan ini memerlukan rumus matematika untuk mengetahui waktu. Ga mewah, hanya sedikit tambahan.

Radioactive Active Reactor menambahkan sedikit humor matematika: jam ditandai pada bar "Bahaya" (dengan Peringatan tombol menandakan tanda 6 jam.

8. Shinshoku

The Shinshoku adalah produk stainless selanjutnya mengikat pergelangan tangan kita dengan matriks berlubang. lubang diisi dengan 29 LED yang menyala yang memberitahu waktu.

Pada versi multi-warna, 12 LED merah menunjukkan jam, 3 LED hijau menunjukkan seperempat jam, dan 14 yang kuning 1 menit masing-masing. Tapi pertama, seolah-olah semuanya tidak cukup dingin, kaskade lampu untuk membuat formasi waktu memberi akhir.

Arloji di atas, misalnya, menunjukkan 8:35.

9. Kyokusen

Dalam bahasa Jepang, kyokusen berarti garis melengkung, yang merupakan bagian besar dari jam. Garis memberitahu bagian jam dari waktu: setiap segmen menyala dari kurva menunjukkan satu jam.
Array melingkar lampu menit. Tapi inilah memutar: setiap titik di luar ring adalah 5 menit, dan 4 titik bagian dalam 1 menit masing-masing.
Jadi, melihat ke kiri menunjukkan 10: 24.



10. Twelve 5-9 Q version
Jam ini keliatan keren dengan "biomekanis" yaitu: bentuk jam memiliki efek bergelombang berkontur. Mengintip melalui lima strip kecil adalah 26 LED multi-warna yang sangat terang.

Seperti namanya, jam ini menggunakan metode 12-5-9 (12 jam, 5 × 10 menit, 9 menit tunggal) untuk memberitahu waktu. Bergerak searah jarum jam, dua baris pertama dari LED menunjukkan jam. Baris selanjutnya adalah hingga 50 menit, dengan masing-masing menyala LED menampilkan 10 menit. Dua baris terakhir adalah satu menit, dengan satu LED untuk setiap menit.




Thursday, March 31, 2011

I ♥ Mom



Jalannya sudah tertatih-tatih, karena usianya sudah lebih dari 70 tahun, sehingga kalau tidak perlu sekali, jarang ia bisa dan mau keluar rumah. Walaupun ia mempunyai seorang anak perempuan, ia harus tinggal di rumah jompo, karena kehadirannya tidak diinginkan. Masih teringat olehnya, betapa berat penderitaannya ketika akan melahirkan putrinya tersebut. Ayah dari anak tersebut minggat setelah menghamilinya tanpa mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Di samping itu keluarganya menuntut agar ia menggugurkan bayi yang belum dilahirkan, karena keluarganya merasa malu mempunyai seorang putri yang hamil sebelum nikah, tetapi ia tetap mempertahankannya, oleh sebab itu ia diusir dari rumah orang tuanya.


Selain aib yang harus di tanggung, ia pun harus bekerja berat di pabrik untuk membiayai hidupnya. Ketika ia melahirkan putrinya, tidak ada seorang pun yang mendampinginya. Ia tidak mendapatkan kecupan manis maupun ucapan selamat dari siapapun juga, yang ia dapatkan hanya cemohan, karena telahelahirkan seorang bayi haram tanpa bapa. Walaupun demikian ia merasa bahagia sekali atas berkat yang didapatkannya dari Tuhan di mana ia telah dikaruniakan seorang putri. Ia berjanji akan memberikan seluruh kasih sayang yang ia miliki hanya untuk putrinya seorang, oleh sebab itulah putrinya diberi nama Love – Kasih.
Siang ia harus bekerja berat di pabrik dan di waktu malam hari ia harus menjahit sampai jauh malam, karena itu merupakan penghasilan tambahan yang ia bisa dapatkan. Terkadang ia harus menjahit sampai jam 2 pagi, tidur lebih dari 4 jam sehari itu adalah sesuatu kemewahan yang tidak pernah ia dapatkan. Bahkan Sabtu Minggu pun ia masih bekerja menjadi pelayan restaurant. Ini ia lakukan semua agar ia bisa membiayai kehidupan maupun biaya sekolah putrinya yang tercinta. Ia tidak mau menikah lagi, karena ia masih tetap mengharapkan, bahwa pada suatu saat ayah dari putrinya akan datang balik kembali kepadanya, di samping itu ia tidak mau memberikan ayah tiri kepada putrinya.
Sejak ia melahirkan putrinya ia menjadi seorang vegetarian, karena ia tidak mau membeli daging, itu terlalu mahal baginya, uang untuk daging yang seyogianya ia bisa beli, ia sisihkan untuk putrinya. Untuk dirinya sendiri ia tidak pernah mau membeli pakaian baru, ia selalu menerima dan memakai pakaian bekas pemberian orang, tetapi untuk putrinya yang tercinta, hanya yang terbaik dan terbagus ia berikan, mulai dari pakaian sampai dengan makanan.




Pada suatu saat ia jatuh sakit, demam panas. Cuaca di luaran sangat dingin sekali, karena pada saat itu lagi musim dingin menjelang hari Natal. Ia telah menjanjikan untuk memberikan sepeda sebagai hadiah Natal untuk putrinya, tetapi ternyata uang yang telah dikumpulkannya belum mencukupinya. Ia tidak ingin mengecewakan putrinya, maka dari itu walaupun cuaca diluaran dingin sekali, bahkan dlm keadaan sakit dan lemah, ia tetap memaksakan diri untuk keluar rumah dan bekerja. Sejak saat tersebut ia kena penyakit rheumatik, sehingga sering sekali badannya terasa sangat nyeri sekali. Ia ingin memanjakan putrinya dan memberikan hanya yang terbaik bagi putrinya walaupun untuk ini ia harus bekorban, jadi dlm keadaan sakit ataupun tidak sakit ia tetap bekerja, selama hidupnya ia tidak pernah absen bekerja demi putrinya yang tercinta.
Karena perjuangan dan pengorbanannya akhirnya putrinya bisa melanjutkan studinya diluar kota. Di sana putrinya jatuh cinta kepada seorang pemuda anak dari seorang konglomerat beken. Putrinya tidak pernah mau mengakui bahwa ia masih mempunyai orang tua. Ia merasa malu bahwa ia ditinggal minggat oleh ayah kandungnya dan ia merasa malu mempunyai seorang ibu yang bekerja hanya sebagai babu pencuci piring di restaurant. Oleh sebab itulah ia mengaku kepada calon suaminya bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.
Pada saat putrinya menikah, ibunya hanya bisa melihat dari jauh dan itupun hanya pada saat upacara pernikahan di gereja saja. Ia tidak diundang, bahkan kehadirannya tidaklah diinginkan. Ia duduk di sudut kursi paling belakang di gereja, sambil mendoakan agar Tuhan selalu melindungi dan memberkati putrinya yang tercinta. Sejak saat itu bertahun-tahun ia tidak mendengar kabar dari putrinya, karena ia dilarang dan tidak boleh menghubungi putrinya. Pada suatu hari ia membaca di koran bahwa putrinya telah melahirkan seorang putera, ia merasa bahagia sekali mendengar berita bahwa ia sekarang telah mempunyai seorang cucu. Ia sangat mendambakan sekali untuk bisa memeluk dan menggendong cucunya, tetapi ini tidak mungkin, sebab ia tidak boleh menginjak rumah putrinya. Untuk ini ia berdoa tiap hari kepada Tuhan, agar ia bisa mendapatkan kesempatan untuk melihat dan bertemu dengan anak dan cucunya, karena keinginannya sedemikian besarnya untuk bisa melihat putri dan cucunya, ia melamar dengan menggunakan nama palsu untuk menjadi babu di rumah keluarga putrinya.


Ia merasa bahagia sekali, karena lamarannya diterima dan diperbolehkan bekerja disana. Di rumah putrinya ia bisa dan boleh menggendong cucunya, tetapi bukan sebagai Oma dari cucunya melainkan hanya sebagai babu dari keluarga tersebut. Ia merasa berterima kasih sekali kepada Tuhan, bahwa ia permohonannya telah dikabulkan.
Di rumah putrinya, ia tidak pernah mendapatkan perlakuan khusus, bahkan binatang peliharaan mereka jauh lebih dikasihi oleh putrinya daripada dirinya sendiri. Di samping itu sering sekali dibentak dan dimaki oleh putri dan anak darah dagingnya sendiri, kalau hal ini terjadi ia hanya bisa berdoa sambil menangis di dlm kamarnya yang kecil di belakang dapur. Ia berdoa agar Tuhan mau mengampuni kesalahan putrinya, ia berdoa agar hukuman tidak dilimpahkan kepada putrinya, ia berdoa agar hukuman itu dilimpahkan saja kepadanya, karena ia sangat menyayangi putrinya.
Setelah bekerja bertahun-tahun sebagai babu tanpa ada orang yang mengetahui siapa dirinya dirumah tersebut, akhirnya ia menderita sakit dan tidak bisa bekerja lagi. Mantunya merasa berhutang budi kepada pelayan tuanya yang setia ini sehingga ia memberikan kesempatan untuk menjalankan sisa hidupnya di rumah jompo.
Puluhan tahun ia tidak bisa dan tidak boleh bertemu lagi dengan putri kesayangannya. Uang pension yang ia dapatkan selalu ia sisihkan dan tabung untuk putrinya, dengan pemikiran siapa tahu pada suatu saat ia membutuhkan bantuannya.
Pada tahun lampau beberapa hari sebelum hari Natal, ia jatuh sakit lagi, tetapi ini kali ia merasakan bahwa saatnya sudah tidak lama lagi. Ia merasakan bahwa ajalnya sudah mendekat. Hanya satu keinginan yang ia dambakan sebelum ia meninggal dunia, ialah untuk bisa bertemu dan boleh melihat putrinya sekali lagi. Di samping itu ia ingin memberikan seluruh uang simpanan yang ia telah kumpulkan selama hidupnya, sebagai hadiah terakhir untuk putrinya.
Suhu diluaran telah mencapai 17 derajat di bawah nol dan salujupun turun dengan lebatnya, jangankan manusia anjingpun pada saat ini tidak mau keluar rumah lagi, karena di luaran sangat dingin, tetapi Nenek tua ini tetap memaksakan diri untuk pergi ke rumah putrinya. Ia ingin betemu dengan putrinya sekali lagi yang terakhir kali. Dengan tubuh menggigil karena kedinginan, ia menunggu datangnya bus berjam-jam di luaran. Ia harus dua kali ganti bus, karena jarak rumah jompo tempat di mana ia tinggal letaknya jauh dari rumah putrinya. Satu perjalanan yang jauh dan tidak mudah bagi seorang nenek tua yang berada dlm keadaan sakit.


Setiba di rumah putrinya dlm keadaan lelah dan kedinginan ia mengetuk rumah putrinya dan ternyata purtinya sendiri yang membukakan pintu rumah gedong di mana putrinya tinggal. Apakah ucapan selamat datang yang diucapkan putrinya ? Apakah rasa bahagia bertemu kembali dengan ibunya? Tidak! Bahkan ia ditegor: “Kamu sudah bekerja di rumah kami puluhan tahun sebagai pembantu, apakah kamu tidak tahu bahwa untuk pembantu ada pintu khusus, ialah pintu di belakang rumah!”
“Nak, Ibu datang bukannya untuk bertamu melainkan hanya ingin memberikan hadiah Natal untukmu. Ibu ingin melihat kamu sekali lagi, mungkin yang terakhir kalinya, bolehkah saya masuk sebentar saja, karena di luaran dingin sekali dan sedang turun salju. Ibu sudah tidak kuat lagi nak!” kata wanita tua itu.
“Maaf saya tidak ada waktu, di samping itu sebentar lagi kami akan menerima tamu seorang pejabat tinggi, lain kali saja. Dan kalau lain kali mau datang telepon dahulu, jangan sembarangan datang begitu saja!” ucapan putrinya dengan nada kesal. Setelah itu pintu ditutup dengan keras. Ia mengusir ibu kandungnya sendiri, seperti juga mengusir seorang pengemis.
Tidak ada rasa kasih, jangankan kasih, belas kasihanpun tidak ada. Setelah beberapa saat kemudian bel rumah bunyi lagi, ternyata ada orang mau pinjam telepon di rumah putrinya “Maaf Bu, mengganggu, bolehkah kami pinjam teleponnya sebentar untuk menelpon ke kantor polisi, sebab di halte bus di depan ada seorang nenek meninggal dunia, rupanya ia mati kedinginan!”




Wanita tua ini mati bukan hanya kedinginan jasmaniahnya saja, tetapi juga perasaannya. Ia sangat mendambakan sekali kehangatan dari kasih sayang putrinya yang tercinta yang tidak pernah ia dapatkan selama hidupnya.
Seorang Ibu melahirkan dan membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang tanpa mengharapkan pamrih apapun juga. Seorang Ibu bisa dan mampu memberikan waktunya 24 jam sehari bagi anak-anaknya, tidak ada perkataan siang maupun malam, tidak ada perkataan lelah ataupun tidak mungkin dan ini 366 hari dlm setahun. Seorang Ibu mendoakan dan mengingat anaknya tiap hari bahkan tiap menit dan ini sepanjang masa. Bukan hanya setahun sekali saja pada hari-hari tertentu. Kenapa kita baru bisa dan mau memberikan bunga maupun hadiah kepada Ibu kita hanya pada waktu hari Ibu saja “Mother’s Day” sedangkan di hari-hari lainnya tidak pernah mengingatnya, boro-boro memberikan hadiah, untuk menelpon saja kita tidak punya waktu.
Kita akan bisa lebih membahagiakan Ibu kita apabila kita mau memberikan sedikit waktu kita untuknya, waktu nilainya ada jauh lebih besar daripada bunga maupun hadiah. Renungkanlah: Kapan kita terakhir kali menelpon Ibu? Kapan kita terakhir mengundang Ibu? Kapan terakhir kali kita mengajak Ibu jalan-jalan? Dan kapan terakhir kali kita memberikan kecupan manis dengan ucapan terima kasih kepada Ibu kita? Dan kapankah kita terakhir kali berdoa untuk Ibu kita?
Berikanlah kasih sayang selama Ibu kita masih hidup, percuma kita memberikan bunga maupun tangisan apabila Ibu telah berangkat, karena Ibu tidak akan bisa melihatnya lagi.
When Mother prayed, she found sweet rest,
When Mother prayed, her soul was blest;
Her heart and mind on God were stayed,
And God was there when Mother prayed!
Our thanks, O God, for mothers
Who show, by word and deed,
Commitment to Thy will and plan
And Thy commandments heed.
A thousand men may build a city,
but it takes a mother to make a home.
No man is poor who has had a godly mother!